Menulis Buku Terbaik Perpusnas
Juni 15, 2022
Narasumber DR. Mudafiatun Isriyah
Moderator Widya Setianingsih
Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari." (Pramoedya Ananta Toer).
✍️Menulis membuat kita bahagia...
✍️Menulis membuat kita berbeda...
✍️Menulis membuat kita terkenang.
✍️Menulis adalah obat paling mujarab untuk kita saat terluka.
✍️Hanya dengan menulis membuat kita bisa menjadi diri kita sendiri.
Bu Wid menyampaikan biodata narasumber ibu Mudafiatun, seorang dosen di FIP prodi BK UNIPAR Jember juga seorang konselor. Beliau adalah penulis jurnal ilmiah serta buku yang produktif. Prestasi yang diraih sebagai Kepala Sekolah berprestasi, Best Paper 1: Seminar Nasional FIP BK UM 2021, serta sebagai penulis Terbaik Perpusnas. Buku duet bu Mudafiatun dengan Prof Ekoji yang berjudul : Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online dalam Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal dan Impersonal ISBN: 978-623-01-0786-3. Menghantarkan Beliau menjadi Pemenang Buku Terbaik 1 (Tema Pendidikan Jarak Jauh) Perpusnas 13 September 2021).
Menulis merupakan aktifitas manusia menuangkan apa yang terkandung di dalam pikirannya. Dengan menulis seseorang dapat menyampaikan apa yang menjadi gagasan maupun perasaannya kepada orang lain. Dapat dikatakan bahwa menulis adalah salah satu aktivitas komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Menulis juga merupakan suatu proses penyampaian gagasan, pesan, sikap, dan pendapat kepada pembaca.
Menurut beberapa tulisan bahwa menulis merupakan proses berpikir yang mempunyai sejumlah unsur yaitu mengingat, menghubungkan, memprediksi, mengorganisasikan, membayangkan, memonitor, mereview.
Apa tujuan MENULIS? Orang menulis mempunyai maksud dan tujuan yang bermacam- macam, misalnya memberitahukan atau mengajar, meyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan, dan mengutarakan atau mengekspresikan perasaan atau emosi. Dari empat tujuan tersebut, tujuan pertama dan utama dari menulis adalah menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data, maupun peristiwa termasuk pendapat, dan pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa tersebut agar khalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru tentang berbagai hal yang terdapat maupun yang terjadi di muka bumi ini.
Selain mempunyai tujuan yang bersifat umum itu, menulis juga mempunyai tujuan yang bersifat khusus. Sesuai dengan bentuk-bentuk ekspresi diri saat mau menulis. ekspresi kita akan:
1. menjelaskan atau menerangkan
2. menimbulkan citra yang sama dengan yang diamati oleh penulis tentang suatu objek
3. meninggalkan kesan tentang perubahan-perubahan sesuatu yang terjadi mulai dari awal sampai dengan akhir cerita.
4. menyakinkan atau mendesak pembaca sehingga mengubah pikiran, pendapat, atau sikapnya sesuai dengan keinginan penulis.
Itu sebabnya mengapa kita harus menulis dalam kurun waktu yang tidak lebih dari 72 jam. Hal ini diistilahkan dengan menulis on the spot yaitu menulis saat itu juga tdk boleh ditunda.
Kriteria tulisan yg baik dan benar itu adalah tulisan yg tidak sama dg milik orang lain. Buku harus ada NOVELTY atau kebaruan, sehingga akan menjadi HIDUP. Buku itu Hidup karena dibutuhkan banyak orang saat ini. Cara mencari kebaruan atau novelty adalah dengan sering membaca buku referensi sebanyak-banyaknya, sesuai dengan keilmuan yang akan kita tulis. Jika banyak yg sama, seide dg buku tersebut maka cari yg berbeda. Jika telah menemukan perbedaan itulah maka akan di temukan noveltynya.
Malam ini saya bertanya : Untuk menjadi penulis buku terbaik harus punya Novelty atau kebaruan. Adakah kriteria lain agar kita bisa menulis buku yang baik ?
Jawaban Narasumber : Menulis yang baik itu adalah menulis yg belum pernah ditulis oleh orang lain, kalimat bukan plagiasi, tata baca yg benar, EYD tertib dan yang utama adalah ada kebaruan. Kebaruan ini yg akan menambah khasanah kita. Buku Bu Mudafiatun kebaruannya adalah SOCIAL PRESENCE, disini kebaruannya adalah selama ini belum ada yg membahas terkait sikap2 sosial saat belajar online, jika ada maka versi beda. Begitu dinamakan kebaruan dalam menulis buku.
Menulis itu perlu fokus dan disegerakan agar tidak bertumpuk ide sehingga terasa sulit diuraikan. Ketika kita menulis karya tulis yang dapat menghasilkan novelty, mulailah dengan mengkaji fenomena yang terjadi di sekitar anda. Jika sudah ada pandangan yang sama persis dalam pembahasan, mulai temukan apakah kondisi pada saat mau menulis tersebut sama dengan kondisi pada fenomena yang anda amati. Dalam hal ini jika kondisi tersebut tidak sama maka kemungkinan tulisan Anda sudah mengandung unsur novelty.
Mengutip motivasi bu Widya : Sejatinya kita menulis bukan untuk dunia. Tapi KITA MENULIS UNTUK DIRI KITA SENDIRI.
Orang Kecil berbicara tentang orang lain
Orang biasa berbicara tentang kejadian
Orang BESAR berbicara tentang ide
Tidak ada komentar:
Posting Komentar