Jumat, 10 Juni 2022

RESUME 11 PELATIHAN MENULIS GELOMBANG 25

 

Mengelola Majalah Sekolah

Nara Sumber : Ibu Widya Setianingsih, S.Ag 

Moderator : Ibu  Mutmainah 

.Pada pertemuan 11 ini menghadirkan narasumber yang sangat kreatif dan inovatif. Om Jay selaku Founder sekaligus Guru Blogger Indonesia berha

Moderator pada pertemuan 11, Jum’at (10/06/2022) dipandu oleh Ibu Mutmainah, beliau adalah ketua kelas gelombang 24 dan selalu tampil F1 ditiap pertemuan sekaligus ini merupakan kali pertama beliau menjadi moderator. “I will never know until I try” begitu ucap beliau saat membuka kulwa malam ini.

Narasumber hebat dari Arema arek-erek Malang malam ini bernama Ibu Widya Setianingsih, S.Ag. akan berbagi pengalaman bertajuk Mengelola Majalah Sekolah. Beliau berhasil menghasilkan majalah sekolah. Tentu dalam pembuatan majalah bukan hal yang gampang. Tinggal cetak langsung jadi. Bukan seperti itu guys. It’s not that easy.

Salah satu mantra ajaib Bu widya tentang belajar menulis yakni “Mau”, karena bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti daripada satu ton pemikiran.

You can do anything if you believe it,” Beliau merupakan seorang pendidik di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Khadijah Malang. “Tak akan mundur sebelum resume meluncur. Pantang menyerah sebelum buku solo tercipta.” Tegas beliau dengan prinsip teguh berhasil mengantarkan Bu Widya melahirkan buku solo perdana berjudul Laras-Laras Makna dalam Puisi.

Perihal mengelola majalah sekolah, Bu widya dipercaya selama 10 tahun sebagai Pimpinan Redaksi (Pimpred) Majalah Sekolah, mengingatkan pada sosok Pimpred waktu saya pernah tergabung dalam Lembaga Pers Mahasiswa Suara Kampus (Suaka) UIN Imam Bonjol Padang, bang Taufiq Siddiq, sekarang beliau bekerja di tempo. Beliau sosok yang tegas saat memimpin. Waktu itu saya pernah menjadi redaktur untuk sementara waktu.

Nah resume kali ini akan membahas tentang seluk beluk majalah sekolah. Apa itu majalah, bagaimana langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah, apa saja susunan redaksinya, apa manfaatnya, hal penting apa saja yang ada di majalah sekolah. Simak informasinya sampai akhir ya sahabat blogger. Akan di kupas tuntas oleh narasumber hebat.

Seluk Beluk Majalah

Dalam pembuatan majalah, kita harus tahu apa saja isi dapur dari majalah, ibarat mau memasak seorang koki harus tahu resep, bahan, yang akan kita gunakan untuk meramu masakan agar tidak salah resep dan menghasilkan sajian yang lezat untuk di nikmati oleh pembaca. Maka dari itu kita harus mengetahui apa itu defenisi majalah, isi, penyusunan dan pendukung lainnya.

Dikutip dari KBBI majalah merupakan terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.

Dilihat berdasarkan waktu penerbitannya, majalah dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya. Sedangkan menurut pengkhususan isi majalah dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya.

Pentingnya majalah sekolah

Sekolah merupakan tempat untuk mengenyam pendidikan dan dijadikan wadah dalam mengembangkan keterampilan dalam proses perubahan sikap dan perilaku peserta didik. Sekolah dijadikan sarana dalam mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik.

Salah satu yang harus dikembangkan pada diri peseta didik adalah budaya literasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan dunia jurnalistik secara dini di lembaga sekolah. Bertujuan agar peserta didik mampu menyaring informasi yang berkembang di tengah derasnya informasi hoax dikalangan masyarakat +62.

Selain peserta didik bisa membedakan mana informasi yang hoax dan benar, peserta didik juga dapat membiasakan berbahasa lisan dan tulisan yang baik dan sistemastis. Salah satu satunya adalah mengelola salah satu produk jurnalistik berupa majalah sekolah.

Majalah Sekolah adalah majalah yang di kelola, dibuat dan diedarkan dikalangan sekolah. Dari sekolah untuk sekolah. Majalah sekolah dapat dijadikan media dalam meningkatkan keterampilan menulis. Tentu hal ini tidak tidak dapat terjadi secara spontanitas, perlu pembelajaran dan latihan secara continue. Dengan begitu siswa yang memilki kemampuan menulis, berwawasan luas, berpikir analitis, kritis, dan sistematis. Sehingga sekolah mampu melestarikan budaya literasi secara dini di lingkungan sekolah.

Majalah sekolah yang di prakarsai bu widya bernama “Kharisma” (khadijah is my inspiration). Beliau berhasil membuat sejarah baru disekolah yang dinaunginya melahirkan majalah sekolah yang layak di apresiasi dan ditiru oleh sekolah-sekolah lainnya. Kenapa? Karena majalah sekolah merupakan sarana yang bagus sebagai pengembangan diri baik guru maupun di siswa.

Sejarah singkat Kharisma

Majalah Kharisma lahir sejak tahun 2007. Pada tahun 2008 sempat vakum selama dua tahun. Kemudian pada tahun 2010 kembali terbit dengan title Kharisma Reborn. Mengapa reborn? Karena Kharisma terbit dengan penampilan yang baru. Saat pertama kali terbit tentu tampilan dan isinya tidak seperti saat ini. Tampilan Kharisma sangat sederhana sekali. Hanya berukuran 21 cm x 16 cm (separuh ukuran kertas folio). Itupun tidak dicetak. Hanya di fotokopi hitam putih. Artikelnya pun belum beragam dan sederhana sekali. 

Kemudian lahir kembali dengan tampilan lebih menarik, keren, dicetak, berwarna, hard cover dan isinya lebih beragam. Walaupun halamannya waktu itu hanya ada 20 halaman (sekarang 40 halaman). 

Untuk crewnya pun terbatas. Saat itu hanya ada pimred merangkap layout, dan Widya sebagai reporter merangkap editor. Kemudian tahun 2010 Bu widya diangkat menjadi pimred, berawal dari sini barulah pembaharuan total dilakukan.


Lalu apakah bisa sekolah membuat majalah sekolah? Yes, of course. Apa saja langkah-langkah pembuatan Majalah Sekolah

Langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah

Menurut Bu Widya terdapat beberapa langkah dalam pembuatan majalah sekolah, diantaranya yaitu:

1.  Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi, kemudia membentuk susunan redaksi majalah

2.  Mengajukan proposal, meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dan lain sebagainya.

3.   Membuat rancangan majalah. Meliputi menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.

4.    Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dan lain sebagainya.

Susunan Redaksi Majalah Sekolah

Berikut susunan redaksi majalah sekolah, diantaranya yaitu:

1.  Penasehat, berasal dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah

Tugasnya memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah

2.  Penanggung Jawab, yakni Kepala Sekolah

Tugasnya betanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggung jawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)

3.  Pimpinan redaksi (Editor in Chief), yakni berasal dari guru yang ditunjuk.

Pemimpin Redaksi bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4.  Editor

Tugasnya bertanggung jawab swasunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan

5. Reporter, merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokok dari reporter.

6.  Fotografer, tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7.  Layout, tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan

8.  Bendahara, tugasnya mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah

Apa Manfaat Majalah Sekolah?

Manfaat majalah sekolah, pertama, sebagai sarana komunikasi sekolah dengan wali murid, dan siswa. Kedua, media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan. Ketiga, wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya baik menulis dan menggambar. Keempat, sarana publikasi sekolah di masyarakat. Kelima, menjadi kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah

Menurut Bu Widya ada sepuluh hal yang harus diperhatikan dalam menerbitkan majalah sekolah, diantaranya yaitu:

1.     Membuat nama majalah

Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi. Seperti SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA, KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.        

2.   Menentukan artikel yang akan ditampilkan

a.   Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di halaman 2.

b. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.

c. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll.

d.   Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, dan staf pendidik.

e.   Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berprestasi.

f.  Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll

g.  Kegiatan Siswa: Kegiatan outclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll

h.  Kuis berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.

i.  Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.

j.     Info dan pengumuman: Info ujian, libur dan sebagainya.

3.     Mengajukan ISSBN

Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

4.     Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah

Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan wali murid. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak, tidak formam gunakan bahasa keseharian, selipkan bahasa gaul dan bahasa gaul yang lagi ngetrend, serta bahasa yang komunikatif

5.     Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Berupa isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema.

6.     Cover dan Layout Menarik

Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah, mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.

7.     Pembiayaan

Pembiayaan digunakan untuk biaya cetak majalah, membayar HR crew, pembelian hadiah kuis dan lain sebagainya. Pembiayaan cetak majalah bisa murni dari siswa, Bosda, dan sponsor.

8.     Percetakan

Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online.

9.     Upgrade Ilmu Secara Kontinue

Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

10.   Pupuk Kekompakan Team

Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas sama pentingnya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.

Nah bagaimana sobat blogger, easy bukan. Saatnya menjadi penggerak dalam memupuk semangat literasi siswa melalui majalah . Semoga kuta bisamembuatnya di sekolaj sendiri

.Aamiin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar