Selasa, 07 Juni 2022

RESUME 9 PELATIHAN MENULIS GELOMBANG 25

 

Pertemuan Ke-9

Senin, 6 Juni 2022

 

Narasumber Prof. Dr. Ngainun Naim.

Moderator Dail Ma’ruf, M.Pd


MENULIS ITU MUDAH? 

Jika Ide dan lagi mood terntu akan mudah. Jika tidak sulit. 

Syarat pertama

Membaca sebagai KEMAMPUAN dan sebagai KEBIASAAN yang harus ditanamkan sejak dini dan beekesiambungan sampai dewasa. Jika kita sekalian ingin mudah menulis maka mulai sekarang mari biasakan untuk membaca, membaca tidak perlu lama tetapi berulangkali. Sekali membaca cukup 10-15 menit. Buku ditutup lalu direnungkan. Jika ada yang dirasa penting, dicatat walaupun hanya satu kalimat. Namanya dicatat itu bukan memindah isi buku tetapi menulis versi kita. Misalnya kita membaca satu bagian buku tentang Pembelajaran di Era Pandemi, Setelah membaca kita merenung, lalu menemukan kesimpulan. Misalnya kesimpulannya begini: pembelajaran online memunculkan tradisi baru dalam pendidikan Indonesia. Nah, kumpulan catatan itu kalau sudah terkumpul bisa menjadi modal untuk membuat resensi. Mentradisikan membaca, Membaca itu syarat menulis. Mustahil bisa menulis yang konsisten tanpa membaca. 

Syarat kedua: praktik menulis, Menulis itu DUNIA PRAKTIK Artinya, jika kita ingin jadi penulis ya harus menulis. Ikut grup semacam ini adalah SARANA, bukan TUJUAN. Jadi setelah kegiatan biasakan untuk segera menulis. Jangan berpikir tulisan kita kurang bagus dan sebagainya. Dalam menulis ada MOMENTUM. Segera menulis berarti mengikat pengetahuan dan pengalaman. Semakin lama akan semakin hilang. Segera menulis biar tidak hilang MOMENTUM yang masih diingat. Di sini yang memungkinkan MUDAH untuk menulis. 



Prasayarat ketiga menulis mudah: TAHU APA YANG DITULIS. Maka menulis kegiatan harian, perjalanan, pengalaman itu mudah, Soalnya kita mengalami sendiri. 


Syarat keempat: NIKMATI PROSES MENULIS. Apapun kalau dinikmati, akan mudah. Tapi jika kita tidak menikmati, ya berat.


Prasyarat kelima: NGEMIL.


Nulis itu tidak harus sekali jadi, Ini rangkaian dengan prasyarat sebelumnya: nikmati. Jadi bisa dicicil. Sedikit tapi konsisten, 


Sesi Tanya Jawab

P1 : Nama Lengkap : Nur Jannah

Asal daerah : Jakarta

Gelombang : 25

Pertanyaan : Saya bekerja dari jam 6.00- 16.00, manakah waktu yang paling baik untuk menulis? Apakah pagi, siang, sore, malam atau saat libur? Supaya bisa jaga kesehatan juga.


Baik Bu Nur Jannah. Usahakan bangun barang setengah jam lebih pagi. Saat itu tubuh masih fresh. Setelah ibadah bisa dipakai menulis. Setengah jam itu jika dilakukan secara konsisten sudah sangat bagus. Pagi itu tubuh segar. Kalau malam, tubuh sudah capek. Biasanya ngantuk. Nulisnya jadi kurang fokus. Ini harus dilakukan setiap hari. Libur atau tidak, tetap nulis. Mungkin awalnya agak berat. Tapi kalau sudah terbiasa, akan enjoy. Selamat mencoba.


P2 : Nama : Hurrotul mardiyah , Serang Banten.

Gelombang 26.

Pertanyaan : Dari 5 syarat itu. Pertanyaan saya : bagaimana Menjadikan menulis itu sebagai habit dan budaya harian?

Terima kasih.


Bu Hurrotul Mardiyah: dalam teori, semua kebiasaan diawali dengan paksaan. Misalnya, saya fasih menulis dalam bahasa Indonesia karena dipaksa oleh keadaan. Sekarang ini ketika sudah rutin dilakukan ya tidak ada paksaan lagi. Kuncinya awalnya memaksa diri, lama-lama akan terbiasa.


P3 : Nama: Wiwi Yulistia

Asal: Bandung

Pertanyaan : 

1. Jenis tulisan yg ditulis prof Naim tulisan nya jenis apa?

2. Apakah dialog dlm setiap tulisan harus selalu ada

 Cara menulis hampir sebagian secara berurutan yang kamu ketahui laporan penelitian jurnal internasional saya juga menulis di buku ini ya tapi saya juga nulis populer Seperti di blog di Kompasiana saya juga pernah Pokoknya yang penting saya setiap hari apakah dalam Apakah dialog dalam sel-sel harus selalu ada dan tidak harus salah satu Salah satu cara untuk menghidupkan Saya kira itu 


P4 : Nama: Rumiati

Asal : MAN Kota Palangka Raya, Gel. 25.

Assalamualaikum Prof. Saya ingin menanyakan yang berkaiyltan dengan persyaratan menulis mudah yabg no. 5  Menulis konsisten.  Tidak sekali jadi. Harus menyicil. Bagaimana jika dicicil nanti kalimat kita tidak nyambung lagi dengan ide yg di awal.  Kemuadian bagaimana caranya menulis tidak panjang tapi bermakna

Terimakasih. Mohon pencerahannya

Tidak apa-apa. Ini yang belum saya sampaikan. Jadi menulis itu ada satu tahap setelahnya yaitu EDIT. Nanti tulisan yang sudah selesai kita baca, cermati. di situ yang kurang nyambung kita sambung-sambungkan. Awalnya mungkin belum nyambung tapi nantinya akan tersambung. Hanya butuh proses dan kebiasaan saja. 


P6 : Sumiati .Lombok Barat 

Saya sering kesulitan ketika harus menulis sesuatu yang tidak sesuai dengan yang syaa rasakan dan yang syaa alami.

Pertanyaan nya: Bagaimana liat2 agar kita intens menulis walau dalam kondisi apapun. Saya juga sangat kesulitan ketika harus menulis sesuatu yang berbau ilmiah

Mohon ilmunya pak prof

Terima kasih Bu Sumiati dari Lobar. Pertama-tama coba kelola rasa. Coba biasakan atau kalau mungkin sukai. Tidak mudah memang tetapi bisa diusahakan. Semuanya memang butuh proses. Demikian juga dengan menulis ilmiah.

P7 : Assalamualaikum. Nama : Ahmad Sahudin  Asal : Kab. Lombok Barat  Pertanyaan saya : Selain lima prasyarat menulis itu mudah, apakah ada syarat agar kita konsisten dalam menulis. Kedua setiap kali saya menulis saya merasa kurang percaya diri dengan tulisan saya. Bagaimana mengatasi rasa minder yang saya alami sehingga saya lebih bergairah dalam menulis? Terima kasih Prof. wassalam

Ahmad Fahrudin dari Lombok Barat juga 5 prasarana tadi itu kalau di jalankan saya kira sudah akan sangat membantu kita di dalam aku lagi apa tidak perlu ditambah lagi dengan banyak pasaran pasaran pendukung ya Tapi terima itu saya kira juga sangat representative penulis-penulis sayang itu awalnya orang yang itu tapi ketika saya menulis di koran ditolak puluhan kali itu justru menjadi sarana saya untuk menulis membuat saya semakin jadi nggak usah mikir orang yang biasanya mencemooh itu mah enggak nulis orang yang mengkritik itu jadi kalau kita bisa menulis kita akan menjadi orang yang berbeda dibanding kawan-kawan kita yang lain


P8 : Nama Lengkap : Oktavia Hadianingsih Asal daerah : Palangka Raya Gelombang : 25 Pertanyaan : terkait menulis itu tidak harus sekali jadi, apa malah tidak jadi bumerang? Jadi kehilangan momentum atau mood? Bagaimana menyiasatinya?


Menurut saya sih pengalaman saya pribadi itu tidak menjadi masalah yang tidak jadi masalah tapi mungkin memang begitu Berapa orang yang belum Ternate itu hanya butuh proses pembiasaan saja ini intinya adalah memanfaatkan waktu jadi kalau saya hanya misalnya ya datang ke kantor Katakan jam 7.20 Masih Ada Waktu 20 menit untuk memulai pekerjaan makan langsung mengerjakan mulai menulis dengan cepat tinggalkan kamu mulai lagi nanti saya aja nanti kalau mentok misalnya tidak nyambung ya disambung-sambung keterampilan berbahasa selama ini itu cukup membantu yang cukup membantu teori-teori yang dikembangkan oleh penulis yang kalau sudah dipraktekkan tapi kalau memang belum dipraktekkan ya biasanya muncul kekhawatiran nanti jangan jangan tulis jangan jangan tapi coba lagi nanti kita kan punya pengalaman.


P9 : Assalamualaikum. Selamat malam Bapak Ngainun. Membaca profil Bapak saya bangga berkenalan dengan narasumber yang memiliki berjuta prestasi dansegunung literasi . Saya tidak bisa sekejap membacanya. Luar biasa Bapak, berbagi ilmu dan pengalamannya. Perkenalkan, Maria_SMPN 25 Jakarta_Gel ke25 Izin bertanya.Pak. 1.Bagaimana memanfaatkan waktu menulis selesai melakukan kegiatan sedangkan ada situasi yang meng-cut untuk kegiatan lain. Mohon berbagi strategi Pak. 2. Bagaimana memudahkan ide tulisan mengalir dengan baik sehingga selesai paragragf demi paragraph terutama dalam genre opini/ ilmiah. Terima kasih Pak Ngainum. Salam sehat.


Salam kenal Bu Maria terima kasih ya saya biasa-biasa saja aku menyukai dunia menulisnya jajan dunia menulis itu yang Alhamdulillah membantu kelancaran karena saya sampai tidak pernah bermimpi sebenarnya sampai dia menjadi seorang guru Saya selalu berpikir begitu waktu terus berjalan berusaha memanfaatkan waktu yang tersedia untuk sesuatu yang mungkin saya salah salah rapat saya menyempatkan untuk menulis masalahnya tidak selalu di komputernya sering juga di pakai tulisan tangan Iya selalu menjaga apa yang menjaga pikiran untuk saya harus menulis menunggu itu terus Erawan sampai mungkin satu tulisan seperti tadi ya bu tapi tulisan bisa selesai dalam 67 kali duduk tidak hanya 1 hari tapi saya selalu berusaha untuk selalu menjadikan menulis kalau genre ilmiah itu kan ada istilah yang disebut dengan itu harusnya begini Kalau kita jurnal itu ada ilmunya yang takut 30-33 Saya itu memetakan paragraf 1 paragraf 2 isinya ini dan seterusnya itu jancuk kalau semua tulisan ilmiah itu konsep setiap paragrafnya itu sudah harus muncul di dalam gerak saya ketika saya menulis itu tidak ngawur itu bedanya dengan menulis yang bekerja ceritakan tadi nulis yang mudah itu menulis untuk kategori menulis yang populer tapi kalau Menulis artikel jurnal menulis buku ilmiah memang energinya lebih besar dan membutuhkan persiapan dan bacaannya Terima kasih atas apresiasinya Bu salam kenal Assalamualaikum 


Selamat malam pa, Saya Sim Chung wei, Jakarta BM26 Pertanyaan saya : Jika kita menulis sedikit demi sedikit dan ter jeda waktu yg cukup lama. Apakah tidak mempengaruhi gaya bahasa kita? Terima kasih


terima kasih atas pertanyaannya menulis sedikit demi sedikit Itu bukan berarti waktunya tadi dah lama ya Pak ya jadi saya ingin menceritakan pengalaman pribadi harian saya yang walaupun tidak selalu sama polanya hampir sama saya Biasa bangun jam 3.45 selalu salat dua rakaat setelah itu kemudian mulai menulis barang 1-2 paragraf lalu pergi ke sekolah untuk salat subuh setelah itu pulang dari mushola biasa membaca 2-3 halaman atau bahkan mungkin sama 5 halaman 10 yang laga lalu mandi lalu persiapan serangan kantor sampai di kantor saya selalu tidak mengerjakan pekerjaan kantor langsung tapi menyediakan waktu 10-15 menit untuk melanjutkan tulisan yang tadi berbeda lalu mulai mengerjakan pekerjaan kantor lalu mengajar dan sesudahnya kadang-kadang rapat yang panjangnya tapi di sela-sela itu kan selalu ada waktu luang Emang kalau kita menjalankan itu dengan tidak memiliki prioritas pada menulis kita tidak akan menulis Pak waktu kita habis untuk pekerjaan yang rutin itu Nah justru karena itu saya berpikir bahwa saya harus punya sesuatu yang berbeda yaitu dengan adanya jangan terlalu lama ya sisanya doang sehari bisa 4-5 kali melanjutkan itu jangan hari ini menulis lalu ditulis lagi 3 hari lagi ya tentu akan ada pengaruhnya jadi jeda-jeda dalam satu hari besok dilanjutkan juga tidak apa-apa memang bisa saja karena satu dan lain hal mungkin jika 2 hari karena satu dan lain tapi diupayakan bedanya jangan terlalu lama saya tetap ada konsistensi dan terima kasih


Assalamualaikum Saya Een dari Balikpapan Kaltim. Hasil tulisan dikatakan baik dan menarik itu bagaimana.


pertanyaan penutup ini jawaban guyonannya begini hanya tulisan yang baik itu ya yang itu kalau jawaban seriusnya beberapa kriteria pertama adalah tulisan itu jelas mudah dipahami tidak menimbulkan tafsir yang bermacam-macam yang kedua sinkron antarparagraf Ya parah ke-1 kepada berikutnya itu sinkron ada keterkaitan tidak bisa ketika konsisten konsisten dalam ide dalam tulisan kemudian yang ke-4 itu taat aturan Maksudnya apa kita harus membedakan Kapan huruf besar ke huruf kecil Bagaimana menulis yang baik tapi bagi yang masih pemula itu diabaikan saja yang penting adalah proses menulis sendiri terus belajar nanti semakin waktu akan semakin  baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar