ASAH ASIH MAKNA
Oleh : Hj. Endah Ekowati, S,Pd
Pendidikan adalah sebuah urat nadi seorang guru untuk memberikan ilmunya dengan cara mengajar dan mendidik. Jika kita bangga dengan profesi seorang guru apapun akan diberikan demi generasi penerusnya agar dapat mencerdaskan serta membuat bangsa ini menjadi maju dan bisa diakui oleh dunia sebagai anak bangsa yang berprestasi dan bisa bersaing di Era Revoluasi 4.0
Pendidikan adalah cengkrerama antara guru , siswa dan Orang tua serta instansi di dunia pendidkan. tanpa mereka pendidikan tidak akan berjalan sehingga kita harus menjaga keselarasan dan kerjasama yang erat dan bertanggung jawab atas semua yang terjadi dalam pendidikan bangsa Indonesia. Hilangkan rasa permusuhan dan kita jalin kebersamaan diantara perbedaan pendapat dan ide -ide cemerlang dari segala penjuru untuk menjadikan sebuah kebijaksanaan yang terputuskan oleh yang berwenang untuk maju generasi anak bangsa yang cerdas dan bermanfaat.
Pendidikan adalah simbol sebuah karakter anak bangsa yang dapat kita arahkan sebagai karakter karakter yang positif dan bermanfaat sehingga selalu tercipta sejak dini karakter kejujuran , kedisiplinan,kerja keras, keaktifan , komitmen , kreatif dan inovatif , tanggung jawab dan banyak lagi yang harus dimiliki seorang anak bangsa yang cerdas dan bermanfaat.
Pendidikan adalah sebuah ikatan batin antara pemberi dan penerima knowlegde yang kadang tidak bisa tergantikan oleh Teknologi secanggih apapun. Karena disitu ada rasa kangen atau rindu, rasa sayang cinta dari pelaku interaksi dalam dunia pendidikan itu sendiri. Hal ini terasa sekali pada masa Virus Corona Covid 19 ini dimana kita harus berinteraksi dari rumah dan hanya bertemu di udara untuk melakukan transfer ilmu dimana kadang kita bisa melihat body lenguage serta mimik wajah pelaku pendidikan sebagaimana biasanya kalu kita bertemu tatap muka.
Hal yang sangat menyentuh dalam pendidikan di Indonesia adalah Semboyan dari bapak pendidikan kita :
KI HAJAR DEWANTARA yaitu " Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun kaesa dan Tut Wuri Handayani ".
Tiga semboyan tersebut sangat mengiang di telinga pelaku pendidikan dimana ,
1. Jika kita berada didepan atau sebagai pepimpin kita harus bisa memberikan Teladan atau contoh
positif bagi bawahannya atau anak murid kita.
2. Jika kita berada di tengah tengah karyaman kita , murid kita harus bisa berbaur dan memberikan
kontribusi positif dan melaksanakan sesuai posisi kita dimana kita berada.
3. JIka kita berada di belakang maka kita harus memberikan kesempatan, motivasi , dukungan dan
support bagaimana karyawan kita, muris kita mersa bangga dan tetap belajar serta bekerja dan
selalu bersengat untuk mencapai tujuannya.
Itulah makna Asah Asih peringatan Hari Pendidkan Nasional Indonesia bagi semua rakyat Indonesia
Marilah kita bersatu padu membangun bangsa Indonesia dengan rasa bangga dan selalu bahu membahu mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional kita.
Makna Asah Asih lain yang sangat kita rasakan saat ini adalah kita sebagai pelaku pendidikan bersama -sama saat ini mengisi kegiatan yang positif antara lain pelatihan Daring bagi para guru guru se Indonesia, pembelajaran Daring bagi siswa siswa seluh Nusantara melalui media sosial atau tele confrence baik menggunakan Webex , LIve streaming, Zoom Cloud , Free Conference Call, Google classroom dan lain-lain sesuai kebutuhan mereka. Semua ini kita lakukan untuk mencerdaskan anak bangsa terutama mempersiapkan Era generasi Revolusi 4.0
Akhir dari tulisan ini saya mengucapkan Hari Pendidikan Nasional semoga pelaku pendidikan Dosen, Guru dan siswa , dan yang lainnya teruslah memajukan Indonesia sehingga kira dapat terpandang di mata Dunia selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar