Jumat, 28 Oktober 2022

RESUME 27 PELATIHAN MENULIS GELOMBANG 27

 Pertemuan ke-27

Hari/Tanggal  :  Rabu, 26 Oktober  2022

Tema                :   Teknik Promosi Buku

Moderator       : Purbaniasita K.S, S.Pd

Nara Sumber :  Akbar Zainudin


Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru". - William Zinsser

Malam ini, kembali kita belajar menulis  dengan dipandu oleh  ibu moderator  Purbaniasita (Sita) akan menemani sahabat Nusantara di kelas Menulis tanpa sekat dan batas, Dengan Bapak Akbar Zainudin selaku  narasumber kita malam ini.

Profil Akbar Zainudin

 Akbar Zainudin, lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 7 Februari 1973. Pendidikan dasar dimulai dari MI Muhammadiyah Wangon dan melanjutkan nyantri selama 6 tahun di Pondok Modern Gontor Ponorogo dan lulus tahun 1991. Setelah mengabdi di Gontor setahun, melanjutkan program sarjana di UIN Jakarta. Pendidikan Pascasarjana diteruskan di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya Jakarta mengambil konsentrasi Manajemen Pemasaran.

 Bapak  Akbar adalah penulis buku laris Man Jadda Wajada. Sejak diterbitkan tahun 2010, buku ini sudah dicetak 13 kali dan terjual 55.000 eksemplar. Diteruskan dengan buku Man Jadda Wajada 2, Hasanah Dunia Akhirat, 10 Jalan Sukses, Berwirausaha Modal Man Jadda Wajada, Ketika Sukses Berawal dari Pesantren, Man Jadda Wajada for Teen, dan UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari, "BIG MOTIVATION: Inspirasi Sukses Para Santri", dan “Man Jadda Wajada 3: Hidup Sekali Sukses Berkali-kali”, Guru Hebat Man Jadda Wajada dan buku paling baru, buku ke-16 adalah Man Jadda Wajada: 8 Kunci Sukses Santri dan Santriwati.

 Bapak Akbar adalah mentor menulis; mengadakan pelatihan, konsultasi, dan mentoring menulis untuk berbagai kalangan. Saat ini, sekitar 15 buku solo dan puluhan buku antologi sudah diterbitkan oleh penulis hasil bimbingannya, mayoritasnya adalah para penulis pemula.

Bapak  Akbar adalah seorang coach dan trainer nasional dalam bidang motivasi, pengembangan SDM, dan kewirausahaan. Akbar memperoleh sertifikasi “Certified Professional Coach (CPC)” yang dikeluarkan oleh Coaching Indonesia Academy. Berbagai kalangan telah merasakan  dahsyatnya Pelatihan Motivasi Man Jadda Wajada yang ia kembangkan, mulai dari kalangan Pemerintah, Swasta, hingga lembaga pendidikan. Akbar sekarang ini juga mengelola dua perusahaan yang dibangunnya, yaitu Man Jadda Wajada Education yang bergerak dalam bidang penyelenggaraan jasa konsutasi dan pelatihan SDM serta MJWBook, sebuah perusahaan penerbitan

Semoga semangat tetap menyala untuk terus berkarya

Semoga ikatan persahabatan tak lepas walaupun kelas akan segera tuntas

Untuk lebih detailnya mari kita simak materi kita malam ini.

Sahabat blogger tahukah anda bahwa mempromosikan jualan bukan hal yang mudah bila kita tidak pandai dalam strategi, sebab daya saing bisnis tergolong tinggi dan selera konsumen sering berubah-ubah. Untuk itu benar-benar dibutuhkan pemahaman dan strategi yang tepat agar cara promosi yang dilakukan bisa efektif.

Ibarat mempromosikan makanan, maka harus memperhatikan dulu tips manajemen dapur jualan supaya kualitasnya tetap terjaga. Mulai dari kekompakan sampai sarana prasarana yang baik, kemudian meramunya dalam resep cita rasa tinggi. Selanjutnya mengemasnya dalam sajian yang menarik pembeli, terutama tampilan yang menggugah selera.

Maka makanan pun bisa laris manis. Begitupun dengan karya buku kita, banyak trik dan cara untuk mempromosikannya agar banyak peminat dan mau menikmatinya.

Narasumber kita yaitu bapak Akbar Zaenudin beliau menuturkan bahwa .Buku nya  tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Saya sarankan Bapak Ibu untuk memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.

Beliau  punya 4 hobi; mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Dari dulu beliau berpikir bagaimana bisa menjalankan 4 hal ini secara bersamaan. Alhamdulillah, sebagai trainer, keempat hal ini bisa lakukannya hingga sekarang. Salah satu impiannya adalah bisa keliling ke 34 Provinsi se-Indonesia. Alhamdulillah, sampai sekarang baru keliling ke 33 Provinsi. Kurang 1 provinsi lagi, yaitu Papua. Mohon doanya, tahun ini beliau  bisa khatam keliling Indonesia. Siapa tahu dengan sharing di sini, habis ini ada teman-teman yang dari Papua berkenan mengundang nya...

Buku terlaris kedua beliau adalah KETIKA SUKSES BERAWAL DARI PESANTREN. Ini adalah buku motivasi khusus buat santri dan santriwati. Menjadi laris karena memang di sebarkan bersama pelatihan motivasi untuk para santri dan santriwati seluruh Indonesia. Bagi rekan-rekan guru yang berasal dari lingkungan pesantren, boleh kita ngobrol lebih jauh. Siapa tahu ada yang ingin mengadakan seminar motivasi di pesantrennya.

Kalau di pesantren, materi pelatihan umumnya ada dua; seminar motivasi dan pelatihan menulis buku. Seminar motivasi untuk seluruh santri agar betah di pesantren, punya impian besar, lebih menghormati guru dan orang tua. Untuk pelatihan menulis, biasanya membuat teorinya tidak terlalu banyak, lalu buat praktik menulis. Hasil tulisan para santri diketik di komputer, lalu kita jadikan sebagai buku antologi.

Selain itu, buku terbaru beliau  adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. Buku untuk guru adalah GURU HEBAT MAN JADDA WAJADA.

Selanjutnya  beliau akan share malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku, yang di ambil dari buku UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.

Baiklah, mari kita bahas hari ini tentang Strategi Promosi Buku.

STRATEGI PROMOSI BUKU

APA ITU PROMOSI BUKU

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli.

MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING

Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.

Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:

·         Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.

·         Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.

·         Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.

·         Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

TUJUH PROGRAM PROMOSI BUKU.

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.

PERTAMA, LAUNCHING BUKU.

Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.

Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial…

KEDUA, BEDAH BUKU.

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.

Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

KETIGA, SEMINAR ATAU PELATIHAN

Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

KEEMPAT, MEMBANGUN KOMUNITAS

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.

Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komu…

KELIMA, MEMBANGUN JARINGAN RESELLER

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.

 KEENAM, JUALAN DI MARKETPLACE

Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. 

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

KETUJUH, MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL (Medsos) untuk promosi buku.

 Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jumat, 21 Oktober 2022

RESUME 26 PELATIHAN MENULIS GELOMBANG 27

 Resume ke-26

Gelombang 27
Tanggal : 19 Oktober 2022
Tema : Menulis itu Mudah
Narasumber : Prof.Dr. Ngainun Naim
Moderator : Yandri Novita Sari

Percayakah kalian bahwa Menulis itu Mudah? 
Buktikanlah dengan mengikuti kelas Belajar malam ini. 

Selayang pandang tentang narasumber 
Moderator pun memberikan informasi tentang beliau. Narasumber malam ini adalah seorang Guru Besar (Gubes) Bidang Ilmu Metodologi Studi Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Beliau adalah Prof. Dr. Ngainun Naim, S, Ag.,  M.H.I. Beliau lahir di Tulungagung, 19 Juli 1975. Beliau adalah penggiat literasi. Beliau memiliki banyak karya, diantaranya menulis artikel, jurnal baik itu lingkup nasional maupun internasional, buku solo dan antologi. 

Menulis itu Mudah
Narasumber menanyakan sesuatu: Benarkah Menulis itu Mudah? 
Kata beliau jawabannya relatif dan bersyarat. Relatif itu artinya tidak selalu mudah. Bersyarat artinya jika syarat tidak dipenuhi, tidak mudah juga. 
Narasumber pun memaparkan satu per satu seperti ini:
RELATIF: tulisan itu kan banyak jenisnya. Orang yang terbiasa menulis, bahkan menulis di blog setiap hari, akan sulit saat harus menulis karya ilmiah. Katakan membuat tesis, disertasi, atau jurnal ilmiah. 
Itulah yang beliau maksudkan dengan relatif. Sebaliknya, orang yang terbiasa menulis ilmiah, sulit juga disuruh nulis populer seperti kita membuat catatan resume. 
Orang yang terbiasa menulis ilmiah, akan sulit jika disuruh nulis fiksi. Dan seterusnya.

"Maka menulis akan mudah jika kita menulis sesuatu yang sesuai dengan kebiasaan dan kemampuan kita. Jika belum terbiasa, maka bisa dimulai dari menulis hal-hal yang diketahui dan dialami sehari-hari. Ini bisa mudah." (Prof.Dr.Ngainun NaimŔŕ) 

Beliau sangat menikmati proses menulis, khususnya menulis yang ringan dan berkaitan dengan keseharian.

Berikut ini tautan https://www.kompasiana.com/ngainun-naim.berbagi/632702eb4addee48082e8772/menulis-di-hp-bloknote-dan-laptop contoh artikel sederhana beliau di Kompasiana. Artikel tersebut berisi tentang bagaimana beliau menulis.
Menulis seperti orang makan "ngemil"
Moderator pun mengutip dari tulisan Prof. Ngainun Naim. 

Menurut Prof Ngainun Naim, syarat pertama dalam menulis adalah MOTIVASI. Beliau percaya bahwa semuanya bisa menulis. Karena sudah bisa membaca, menulis, pernah sekolah. Hal itu sudah lebih dari cukup untuk bisa menulis. 
Catatan Penting:
1. Jika ingin menulis, abaikan semua jenis ketakutan. 
2. Takut jelek, takut kurang bagus, takut dibaca ahlinya. Cuek saja. Tugas penulis itu ya menulis.
3. Pokoknya menulis. Setelah selesai, tugas selanjutnya adalah menulis tulisan baru. 
4. Kata para ahli, musuh terbesar itu diri sendiri. Maka dari ini caranya dengan membangun Motivasi. 
5. Pokoknya kalau semangat tinggi, nulis itu pasti jadi

Narasumber mengajak untuk membangun motivasi dari sekarang. Kita harus menentukan motivasi untuk apa menulis. Bisa jadi motivasinya adalah karir. Dengan menulis karir akan lancar. 

Syarat Kedua, meyakini bahwa Menulis itu Anugerah
Mengapa menulis itu anugerah? 
Karena anugerah itu terjadi jika hanya orang tertentu yang MAU dan MAMPU Menulis. 
Ada yang MAU tapi tidak MAMPU.
Ada yang MAMPU tapi tidak MAU. 
Maka dari itu Marilah kita syukuri anugerah bisa menulis dengan kembali menulis. 

Syarat Ketiga, menulis memberikan banyak Keajaiban dalam hidup. 
Salah satu keajaiban beliau adalah capaian karir, selain anugerah Allah, bisa juga karena bisa menulis. 
Beliau membagikan kisah beliau di masa lalu pada tautan ini https://ngainun-naim.blogspot.com/2019/04/aku-agus-dan-jual-susu-keliling.html

Syarat Keempat, jangan mudah menyerah. 
Bukan hanya menulis, melainkan kita harus totalitas dalam segala hal dan tidak mudah menyerah. 

Syarat Kelima, Berjejaring. 
Manfaatkanlah kesempatan berjejaring. Bisa dimulai dengan membuat blog. Hal itu membuat menulis itu mudah. Rajin mengisi blog juga akan membuat menulis itu mudah. 

Syarat Keenam, Menulis sebanyak-banyaknya. 
Jangan berpikir dulu soal kualitas. Yang terpenting menulis sebanyak-banyaknya. Karena kualitas itu akan mengiringi tulisan yang telah dibuat. 
Kata Prof. Ngainun, Jika kita banyak menghasilkan banyak karya, maka itu membuat jadi terampil. Terampil menulis itu tidak lagi berpikir apa yang kita tulis, tetapi menulis apa yang ada di dalam pikiran kita. Kalau sudah ada di tahap itu, maka menulis akan terasa mudah. 

Beliau menguraikan tentang 3 M dalam menulis di tautan berikut https://www.spirit-literasi.id/2022/08/3m-dalam-menulis.html

Belau bisa lancar menulis sekarang karena menulis apa saja. Perjalanan dapat menjadi bahan tulisan yang tidak akan habis. Begitu juga dengan makanan. 
Contoh tulisan tentang perjalanan

Contoh tulisan tentang kuliner

Contoh tulisan tentang memanfaatkan waktu

Ketika bahan menulis itu habis. Jangan ditunggu. Carilah tanpa henti. (Prof.Ngainun Naim) 

Bagaimana sudah yakin bahwa Menulis itu Mudah? 
Yuk kita buktikan dalam lakukan petunjuk yang sudah dijelaskan. 
Seperti yang narasumber dan moderator sebutkan Abaikan segala omongan orang dan teruslah menulis.

Kata Prof Ngainun, Menulis itu mudah kok. Kuncinya praktik. 
Beliau pun mengutip kata Prof. Kuntowijoyo, ada 6M untuk menulis.
Membaca, Menulis, Membaca, Menulis, Membaca dan Menulis. 

Selasa, 18 Oktober 2022

RESUME 25 Pelatihan Menulis Gelombang 27

 

Menulis Buku Biografi



Resume ke-25

Gelombang 27

Waktu: Senin, 17 Oktober 2022

Tema: Menulis Buku Biografi

Moderator: Bambang Purwanto, S.Kom., Gr

Narasumber : Lely Suryani, S.Pd.SD 


Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Shalom, salam sejahtera untuk kita semua

Om Swastyastu

Namo Buddhaya

Salam Kebajikan 

Salam Selamat dan Bahagia


Sahabat blogger... jumpa lagi dengan saya Chikoy masih dalam kegiatan Belajar Menulis Gelombang 27. Materi pelatihan malam ini akan mengupas tuntas mengenai "Menulis Buku Biografi" tentunya dengan moderator hebat kita seorang guru informatika di SMP Taruna Bakti, beliau adalah Bambang Purwanto, S.Kom., Gr yang akrab disapa dengan sebutan Mr Bams. Sahabat blogeger.. narasumber kita malam ini juga tak kalah hebatnya beliau adalah seorang penulis yang memiliki motto "Menulislah dengan hati, biarlah waktu yang akan berbicara" beliau adalah Lely Suryani, S.Pd.SD yang akrab disapa bunda Lely.

Sahabat blogger... ternyata bunda Lely, baru saja merampung buku yang berisi mengenai riwayat perjalanan Om Jay dengan judul buku "50 Tahun Lebih Dekat Dengan Dengan Om Jay". Sahabat blogger pasti pernah mendengar istilah buku biografi


A. Definisi Biografi dan Autobiografi

Biografi berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata bios dan grafienBios artinya hidup sedangkan grafien artinya menulis. Dengan demikian biografi adalah riwayat hidup seseorang yang berisi mengenai prestasi istimewa yang dapat dijadikan panutan untuk orang lain dan ditulis oleh orang lain. Sedangkan autobografi merupkan riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri.

B. Langkah-langkah dalam menulis buku biografi

Menurut pemaparan narasumber ada beberapa langkah dalam menulis buku biografi, daintaranya:

  1. Meminta izin, karena buku biografi berisi mengenai kisah perjalanan hidup seseorang dari mulai ia lahir sampai dikenal lewat prestasi yang dimilikinya maka sebelum kita menulis buku biografi kita harus meminta izin terlebih dulu pada tokoh yang akan kita tulis biografinya.
  2. Tujuan menulis biografi, tujuan menulis sangat menentukan konten yang diangkat. Seperti halnya tujuan bunda Lely dalam menulis buku biografi mengenai Om Jay, tujuan bunda Lely menulis buku biografi tersebut yakni untuk berdarma bakti kepada guru, yakni Om Jay. Selain itu, tujuan bunda Lely dalam menulis buku tentunya untuk menerapkan ilmu yang sudah dipeolehnya dalam kegiatan Belajar Menulis. 
  3. Beretika, di dalam menulis buku biografi seorang penulis buku tidak boleh menulis sesuatu tanpa sepengetahuan sang tokoh. Sekecil apapun tentang sang tokoh yang hendak ia tuliskan dalam buku biografi, harus dikomunikasikan terlebih dahulu dengan sang tokoh.
Sahabat blogger.. di dalam menulis buku biografi ternyata tidak ada syarat khusus, semua bisa dibuatkan biografi misal kita bisa membuat buku biografi tentang orang terdekat kita meskipun tidak dikenal oleh khalayak ramai. Menurut pemaparan narasumber bahwa di dalam menulis buku biografi tidak harus disertai gambar masa kecil sang tokoh, namun jika ada gambar yang dapat didokumentasikan dalam penulisan buku biografi akan lebih baik karena dapat menjelaskan dan memberi energi baru pada tulisan. Oleh karena itu, sebelum menerbitkan buku biografi penulis harus dapat berkonsultasi terlebih dahulu mengenai buku biografi yang telah ia tulis. Adapun kendala yang dihadapi dalam menulis buku biografi yakni jarak dan waktu antara peulis dan sang okoh, sehingga untuk menjalin komunikasi jika tidak dapat bertatap muka bisa melalui virtual atau daring.

Jumat, 14 Oktober 2022

RESUME 24 PELATIHAN MENULIS GELOMBANG 27

 

MENULIS DI KALA SAKIT

 Resume ke 24

Gelombang 27 

Tanggal 14 Oktober 2022

Tema : Menulis di kala Sakit

Moderator : Raliyanti

Narasumber : Suharto


Malam ke 24 ini akhirnya mampu kuikuti setelah dua pertemuan kemarin lepas akibat kesibukan yang tak mampu aku pangkas. Alhamdulillah akhirnya frekuensiku kembali pulih. Lebih dalam aku bersyukur karena malam ini amat menginspirasi karena isinya berupa kisah motivasi dari seorang penulis hebat bernama Bapak Suharto. Terima kasih pada tim solid Om Jay yang amat kreatif menggugah keinginan menulis para peserta kelas.

Acara dibuka dengan narasi yang sangat bagus dari ibu moderator yaitu Ibu Raliyanti. Dengan uraian kata yang tersusun dengan alur yang bagus,mengarahkan perhatian kami kepada satu sosok yang kenudian dipanggilnya Cing Ato. Rasa penasaran semakin besar karena kemudian ditampilkan sampul buku dengan wajah ganteng penulisnya,Suharto


Malam ini memang tidak ada materi daging karena sesungguhnya malam ini hanyalah kisah inspiratif yang luar biasa dari narasumber kita seorang guru blogger madrasah seperti pada sampul buku di atas. Kegigihan beliau yang dimulai dari keinginan untuk naik pangkat dari III d ke IV.a mendorongnya belajar dan belajar menulis. Dan memang belajar itu tidak pernah dan jangan pernah mengenal kata berhenti. Hakekatnya belajarlah terus dimulai dari tangisan pertama kita sampai kita siap dimakan bumi,alias mati. Kisah itu dengan sangat bagus disampaikan oleh narasumber pertemuan malam ini.

Terdapat dua hal yang melatarbelakangi awal menulis seorang Cing Ato. 

Pertama, adanya gerakan literasi di madrasah tempat beliau mengajar, di mana pada waktu yang sudah murid diperintahkan membawa buku apa saja untuk dibaca, begitu pula dengan Cing Ato sebagai guru beliau pun ikut membaca terutama buku-buku terkait pendidikan dan motivasi yang menjadi favoritnya.

Kedua, adanya kebuntuan dalam menulis, di mana pada saat itu sebagai Wakasek Bidang Kurikulum, beliau mengalami kebuntuan dalam menuliskan hasil observasi terkait penulisan administrasi mengajar guru.

Berdasarkan hal tersebut di atas, beliau terus membeli buku-buku tentang menulis dan mencari pelatihan-pelatihan menulis di mana pun berada. Setiap libur sekolah beliau pasti ikut pelatihan menulis.

Pada akhir tahun 2016, dalam pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh KSGN,  beliau terpilih sebagai 4 peserta sebagai penulis terbaik. Dari sinilah beliau menerbitkan buku  antologi perdana berjudul  Bukan Guru Biasa.

Di akhir tahun 2017 pun beliau mengikuti Pelatihan Menulis Media Guru di Cipanas Jawa barat dan berhasil menerbitkan buku solo perdananya yang berjudul Mengejar Azan.

Tepat pada tanggal 18 Juli 2018, dengan hitungan jam. tubuh beliau tumbang tak berdaya seluruh syaraf yang ada mati semua. mulai ujung kaki sampai ujung rambut. hanya tersisa syaraf leher, hidung,telinga, mata dan memori. tepat malam jam 12 malam lidah beliau tertarik sejak itu suara beliau hilang sampai 4,5 bulan. 

Pada hari itu nafas pun sudah tidak bisa, jika pada saat itu beliau tidak berada dirumah sakit mungkin beliau  sudah tidak ada hari ini, tapi maha  kuasa Allah Alhamdulillah hari ini  beliau masih bisa membersamai kami sebagai narasumber di pelatihan belajar menulis.

Akhirnya saat itu nafas dibantu oksigen dan ventilator. leher dibolong hingga kini masih tersisa sedikit, tubuh beliau  penuh dengan selang. 4,5  bulan berada dirumah sakit. 1,5 bulan di ICU,  11 bulan di HCU dan satu bulan berada di ruang inap biasa.

Waktu itu dokter sudah angkat tangan, terpaksa beliau pulang ke rumah dengan kondisi masih sakit, 1,6 tahun tubuh beliau tidak bisa bergerak sama sekali, tidak ada yang bisa ia lakukan, hanya berbaring di tempat tidur Beliau pun sangat stress, galau menghampiri. sampai berkata kepada istri beliau " Umi lebih baik ayah mati  saja, kasihan dengan umi cape ngurusi ayah.

Setelah 1.6 tahun secara perlahan tubuh itu mulai bergerak. singkat cerita tangan sudah bisa menyentuh  muka sementara kaki masih terbujur kaku. Suatu hari HP istri beliau berdering, dan beliaupun meminta ART untuk mengambilkan, lalu diletakkan di atas dada beralas bantal. lalu beliau sentuh eh ternyata bisa menggunakan HP, horee katanya dalam hati. 

Babak baru kehidupan beliau akhirnya dimulai, Beliau meminta HP pribadinya yang selama 1,6 tahun tak pernah dilihat apalagi disentuh, nomornya sudah mati, akhirnya beli nomor baru sejak itu beliau melacak fbnya, cukup tiga hari baru ketemu passwordnya.

Dalam hati beliau berkata apa yang bisa saya lakukan dan bermanfaat untuk orang banyak, nah satu-satunya yaitu menulis itu yang beliau bisa dengan kondisi yang masih dalam keadaan sakit. akhirnya setiap hari beliau menulis.apa yang beliau derita dan alami, kemudian memposting di facebook. Ternyata banyak para pembaca yang tertarik, karena pada setiap artikel beliau selalu menyelipkan kalimat motivasi, sampai ada teman Om Jay membaca artikelnya, dan bertanya ini yang ditulis kisah orang atau diri sendiri.Om Jay pun menghubngi beliau lewat vicol , mengajak untuk ikut pelatihan gelombang 8.Dengan sisa tenaga yang ada, beliau berusaha untuk mengikuti sebatas kemampuan. Alhamdulillah, dengan pelatihan tulisan beliau semakin banyak nutrisinya, karena langsung beliau terapkan.

Akhirnya terbitlah buku solo kedua beliau yang ditulis ketika tubuh dalam kondisi berbaring, sejak itu beliau terus menulis dan menerbitkan hingga mempunyai 10 buku solo ber-ISBN. buku ke 11 sedang proses ISBN dan buku ke 12 sedang diedit

Sekarang apa yang dihasilkan beliau setelah menulis  ? Beberapa di antaranya adalah 

1. bisa mendesain cover buku

2. bisa melayout buku

3. kedatangan youtuber chanel sutrisno muslim "Guru  inspiratif dan chanel Akbar Zainudin "Guru inspiratif

4. mendapatkan penghargaan

5. mendapatkan uang

6. mendapatkan teman yang banyak

7. net working

8. mudah naik pangkat

9. dan bisa jadi narasumber

Alhamdulillah kuasa Tuhan melebihi segala kekurangan beliau.Dalam kondisi sakit,beliau malah mampu melahirkan banyak karya yang bermanfaat dengan topil yang tentunya beragam. Ada buku motivasi,ada buku pendidikan,ada novel islami,ada cerita pendek dan lain-lain dengan ciri khas dalam setiap tulisan,beliau selalu menyelipkan kata kata motivasi hebat untuk menempuh kehidupan yang keras ini. 


Semoga Cing Ato selalu diberikan kesehatan dan mudah mudahan Allah berkenan mengangkat segala penyakit beliau sehingga dapat beraktivitas normal seperti dahulu. Karena jika sudah berkehendak,maka tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Sang Penguasa Alam Semesta. Terima kasih atas segala kisah yang penuh inspirasi ini .

Rabu, 12 Oktober 2022

Resume 23 PELATIHAN MENULIS'GELOMBANG 27

 Pertemuan       : ke -23

Gelombang      : 27

Mengirim Tulisan Ke Majalah  Suara Guru

Nara Sumber   :  Catur Nurrochman Oktavian, M,Pd.RESUME 

Moderator       :  Helwiyah

 

            

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Sahabat Blogger yang di rahmati Allah…

Alhamdulillah…Puji syukur kehadirat Allah atas nikmat yang tiada terkira, yang tidak cukup tinta ini menuliskan satu persatu nikmatNya, sehingga malam ke 23  ini bisa belajar dengan special langsung melalui zoom dengan nara sumber bapak Catur dengan tema Mengirim tulisan ke majalah suara guru.

 

Majalah Suara guru ini merupakan wadah yag bersifat nasional untuk mengekspos karya bapak/ibu guru. Apresiasi yang diberikan berua nilai kredit 2 untuk satu tulisan. Suara guru ini ada rubric rubric yang merupakan suara utama,atau isu organisasi. Berbeda dengan  Rubrik opini, rubric opini merupakan rubric yang memfasilitasi bapak/ibu guru tentang dunia pendidikan.

Opini yang baik adalah opini yang mengikuti gaya selingkung yaitu memuat 500-700 kata. Fontnya Times Roman 12. Bold 14. Dengan tema pendidikan, tata kelola guru, kurikulum, dan isu actual. Seperti halnya dengan UU Sikdiknas yang akhirnya ditunda, ini karena salah satu perjuangan dari suara guru juga. Naskah harus mudah difahami.

Rubrik sastra dan rubric bahasa juga tersedia dalam majalah suara guru. Meluruskan kalimat yang salah tetapi dipakai secara umum. Contoh pemakaian kata absen sering dipakai. Pemakaian dan penggunaan kata yang tepat sesuai KBBI inilah yang harus di cermati dan mengakomodir para pemerhati bahasa.

Cerpen, pantun, puisi ini adalah sangat pas dituliskan pada rubric sastra. Sedangkan rubric destinasi  adalah ruang untuk memfasilitasi tulisan yang bertema jalan-jalan atau kegiatan tadabur.

Rubrik resensi menfasilitasi bagi pecinta film atau buku untuk membuat tulisan yang mudah dipahami orang lain.

Hal-hal yang dilarang dalam tulisan majalah suara guru

1..Plagiat

2. Tulisan berbau SARA

3. Tulisan mendeskreditkan nama seseorang.

Info aktual juga disampaikan oleh Bapak catur berkaitan dengan lomba menulis dengan hadiah total senilai 7.500.000.

Demikian resum pertemuan ke 23 yang sangat luar biasa dan sangat menginspiratif untuk ikut berkonstribusi dalam menulis majalah suara guru yang pasti akan banayak manfaat yang didapat. Ijinkan saya tutup dengan sebuah kalimat  indah yang ditulis oleh seorang nara sumber kita malam ini.

Sehebat hebatnya guru bila tidak menulis maka tidak akan di kenang, Sehebat-hebat tulisan bila tidak ada media maka tulisan dan pesan tidak akan  sampai pada pembaca.


Senin, 10 Oktober 2022

RESUME 22 PELATIHAN MENULIS GELOMBANG 27

 Pertemuan       : ke -22

Gelombang      : 27

Menjadi Penulis Buku Mayor

Nara Sumber   :  Joko Irawan Mumpuni

Moderator       :  Sim Chung Wei. S.P.

           

     


Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Sahabat Blogger yang di rahmati Allah…

 

Menulis itu mudah. Tapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat pembacamu bergerak kearah yang lebih baik, tanpa kau gurui

(Helvy Tiana Rosa)

Masya Allah kalimat diatas syarat makna dan sanagat menghujam saya selaku penulis pemula yang masih belajar merangkai kata. Saya juga masih seperti siput yang bersembunyi dibalik cangkang. Dengan kata lain saya masih penulis pemula yang masih amatiran. Bahkan tulisan saya masih jauh dari kategori layak.

Menjadi penulis buku mayor adalah harapan semua penulis, tapi kita tidak pernah tau jalan dan usaha mana yang akan mengantarkan mimpi kita menjadi terwujud. Menjadi penulis mayor bahkan best seller seperti mimpi yang terus menghantui. Bahkan terus gentayangan difikiran. Pertanyaannya, bisakah kita menjadi penulis buku mayor dan berada di jejeran buku best seller?

Tidak ada proses yang instan, bahkan mie instan pun harus ada proses yang dilalui dalam memasak agar tersaji dan nikmati.

Sahabat Blogger, materi malam ini akan dibawakan oleh nara sumber hebat, seorang direktur penerbitan buku Andi, Bapak Joko Irawan Mumpuni.

Baik, kita mulai penjelasan materinya.

Penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan2 kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis.

Jenis buku didunia :

Buku Teks (buku sekolah-kampus)  

Buku Non Teks (buku-buku populer)

Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Buku Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak.


Gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat dipakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku antara lain:










Ekosistem Penerbitan Buku




Penyebab rendahnya tingkat literasi bangsa Indonesia




Mengapa kita harus menulis? 

Yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi:




Kriteria agar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. 



Menilai tema populer salah satu caranya adalah dengan  data  dari Google trend. Hampir semua Tema yang ada mata kuliahnya atau ada mapelnya pasti laku dipasaran. 

Bagaimana mengetahui tema-tema yang menarik, sekarang bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis?. Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia. Penerbit ANDI memiliki syarat minimal jumlah sitasi 2000 agar nasakah bisa diterima.

Bagaimana cara menentukan jumlah cetak atau oplah. Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kwadran:


Masalah Selingkung ini juga banyak ditanyakan 'Penerbit bapak pakai kga selingkung apa?'jawabnya Penerbit Andi pakai gaya selingkung apapun yang dipakai penulis. 


Tipe Penulis

1. Penulis berfikir idealis

2. Penulis berfikir industrialis. 

Bagi dunia penerbitan kedua-duanya baik. Sehingga penerbit akan menggunakan kombinasinya. 


Penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas. Sekarang kita akan segera memasukan era Publisher 5.0 dan saat ini kita telah berada di era publisher 4.0. Perkembangan itu sangat dipengaruhi oleh teknologi yang berkembang. 

Berada di tangga keberapa kita? Apa masih ditangga dasar atau sudah sampai ditangga paling atas alias level tertinggi. Tentu tidak ada anak yang lahir bisa langsung berjalan. Begitupun dengan penulis. Entah terjatuh keberapa kali kita bisa tembus Penerbit Mayor. Mari kita terus belajar agar setiap kita terjatuh mampu bangkit dan berjalan serta naik pelan dan pasti dengan semangat literasi maju untuk negeri.

Wassalamualaikum wr.wb